Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tik Tok shop resmi ditutup di Indonesia

Tik-Tok shop resmi ditutup di Indonesia

Layanan TikTok Shop resmi tutup di Indonesia. Mulai pukul 17:00 WIB hari Rabu (4/10/2023), Namun, sebenarnya layanan tersebut masih bisa tetap berjualan asalkan memenuhi beberapa syarat yang tercantum dalam Permendag 31 Tahun 2023.

Penutupan ini dilakukan demi mematuhi aturan baru pemerintah Indonesia yang melarang penggabungan media sosial dengan layanan transaksi e-commerce.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, aturan baru itu dibuat agar media sosial dan e-commerce lebih tertata dan tidak mengganggu usaha lain.

Nilai Transaksi TikTok Shop di Asia Tenggara

Sampai saat ini TikTok Shop belum merilis data terkait jumlah pengguna dan nilai transaksinya di Indonesia.

Namun, menurut laporan Momentum Works, nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) TikTok Shop di Asia Tenggara terus meningkat sejak pertama diluncurkan tahun 2021.

Pada 2021, berdasarkan data Momentum Works, Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi pasar TikTok Shop, dengan nilai GMV mencapai US$600 juta. Porsinya mencapai 66,66% dari total GMV TikTok Shop global saat itu yang nilainya US$900 juta.

Kemudian pada 2022 GMV TikTok Shop di Asia Tenggara meningkat pesat menjadi US$4,4 miliar, dengan pasar mencakup Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

“Asia Tenggara berkontribusi besar terhadap GMV (TikTok Shop global). TikTok Shop menargetkan untuk melipatgandakan GMV Asia Tenggara menjadi US$15 miliar pada 2023,” kata Momentum Works dalam laporannya.

Kendati nilainya besar, GMV TikTok Shop di Asia Tenggara pada 2022 masih jauh tertinggal dari GMV Shopee yang mencapai US$47,9 miliar. Shopee pun tercatat sebagai perusahaan e-commerce dengan GMV terbesar di kawasan ini.

Kemudian di bawah Shopee ada Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Sementara TikTok Shop menempati posisi kelima perusahaan e-commerce dengan GMV terbesar di Asia Tenggara pada 2022.

Komentar Jokowi Soal TikTok Shop
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut juga berkomentar mengenai fenomena TikTok Shop. Menurutnya, media sosial seperti TikTok seharusnya berperan sesuai dengan izin. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menggodok aturan yang akan mengatur TikTok Shop Dkk.

Jokowi mengatakan, dampak bisnis e-commerce seperti TikTok Shop telah membuat penjualan serta produksi di lingkup usaha mikro, kecil dan menengah hingga pasar konvensional anjlok. Presiden menilai seharusnya TikTok berperan hanya sebagai media sosial, bukan ekonomi media.

"Itu berefek pada UMKM, pada produksi di usaha kecil, usaha mikro dan juga pada pasar. Pada pasar, di beberapa pasar sudah mulai anjlok menurun karena serbuan...mestinya ini kan dia itu sosial media, bukan ekonomi media," kata Presiden Jokowi

Oleh karena persaingan harga di e-commerce tersebut, Presiden menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menyiapkan aturan untuk mengendalikan niaga elektronik atau e-commerce berbasis media sosial.

Kepala Negara menjelaskan bahwa regulasi yang sedang dirancang tersebut akan mengatur fungsi aplikasi itu sebagai media sosial dan platform perdagangan atau media ekonomi.

Saat ini, aturan tersebut sudah disiapkan oleh lintas kementerian dan menunggu pengesahan di Kementerian Perdagangan.

"Masih berada posisi regulasinya di Kementerian Perdagangan. Yang lain-lainnya sudah rampung, tinggal di Kementerian Perdagangan. Kita tunggu," kata Jokowi.

Lalu bagaimana nasib barang pembeli usai penutupan tersebut?

Melalui email yang ditujukan untuk para penjual atau seller, TikTok mengatakan untuk terus memberikan dukungan terhadap pemenuhan pesanan, baik yang sudah maupun sedang berlangsung.

"Tim kami berkomitmen hadir untuk memberikan dukungan penuh terhadap pemenuhan pesanan, baik yang telah maupun sedang berlangsung, serta layanan pelanggan. Kami akan mendampingi seller TikTok Shop Indonesia melalui masa sulit ini,

Sementara itu, melalui kolom pesanan pembeli, TikTok mengatakan semua pesanan yang sudah dibuat akan diproses dan akan dikirimkan seperti biasanya.

"Semua pesanan yang sudah dibuat akan diproses dan paket akan dikirimkan sesuai dengan perkiraan pengiriman normal. Namun, untuk setiap pesanan yang masih menunggu, per tanggal 5 November 2023 akan dibatalkan," tulisnya.

Pembeli juga masih bisa mengakses dan melihat riwayat pesanan. Selain itu, juga masih bisa memakai akun TikTok seperti biasanya.

Pembeli juga bisa mengajukan pengembalian dana di kolom pesanan dan memilih alasan yang sesuai. Kemudian pembeli bisa menunggu selama 48 jam untuk konfirmasi dari seller. Apabila melebihi waktu tersebut, TikTok akan secara otomatis menyetujuinya.




Posting Komentar untuk "Tik Tok shop resmi ditutup di Indonesia"